SEJARAH PEMILU DI
INDONESIA
Sebagai negara demokrasi, Indonesia
melaksanakan pemilihan umum untuk pertama kalinya pada Tanggal 27 September
1955. Pemilu tahun 1955 merupakan pemilu yang paling demokratis yang pernah
terlaksana di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya jumlah partai
politik yang ikut serta di dalamnya. Salah satu sumber menyatakan bahwa jumlah
partai politik yang ikut dalam pemilu mencapai 172 partai politik. Namun, ada
beberapa sumber yang menyatakan bahwa jumlah partai politik yang ikut dalam
pemilu tersebut lebih dari 172 partai politik. Pemilu tahun 1995 melibatkan
37.785.299 warga Indonesia sebagai pemilih.
Dari banyaknya partai politik yang yang ikut serta dalam pemilu ini, ada 3 besar parpol yang memiliki suara terbanyak yang dipilih oleh rakyat. Pemenang pertama adalah PNI, pemenang kedua adalah partai Masyumi dan pemenang suara terbanyak ketiga adalah partai NU.
Pemilu tahun 1955 ini dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap, dan pemilu ini merupakan tugas penting kabinet Burhanuddindan harus dilaksanakan dan tugas ini berhasil dilaksanakan meskipun harus melalui rintangan yang berat. Setelah menyelesaikan tugasnya, kabinet Burhanuddin meletakkan jabatannya. Kemudian dibentuk kabinet baru berdasarkan kekuatan partai politik yang ada dalam perlemen baru hasil pemilihan umum.
Dari banyaknya partai politik yang yang ikut serta dalam pemilu ini, ada 3 besar parpol yang memiliki suara terbanyak yang dipilih oleh rakyat. Pemenang pertama adalah PNI, pemenang kedua adalah partai Masyumi dan pemenang suara terbanyak ketiga adalah partai NU.
Pemilu tahun 1955 ini dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap, dan pemilu ini merupakan tugas penting kabinet Burhanuddindan harus dilaksanakan dan tugas ini berhasil dilaksanakan meskipun harus melalui rintangan yang berat. Setelah menyelesaikan tugasnya, kabinet Burhanuddin meletakkan jabatannya. Kemudian dibentuk kabinet baru berdasarkan kekuatan partai politik yang ada dalam perlemen baru hasil pemilihan umum.
Setelah
pemilihan umum pertama terlaksana, pada tahun 1968 pemerintah diharapkan segera
melakukan pemilu. Namun karena berbagai pertimbangan politik dan keamanan,
pemilu baru dapat diselenggarakan pada tahun 1971.
Pemilu kedua ini tidak semeriah pemilu kali pertama yang diikuti oleh 172 partai politik. Pemilu tahun 1971 hanya diikuti oleh 9 partai politik. Pemilih pemilu 1971 sebanyak 54.669.509 warga Indonesia.
Hasil pemilu ini dimenangkan oleh 3 partai politik. Dengan perolehan suara yaitu : Golkar (236 kursi, 62,82%), NU(58 kursi, 18,68%) dan Parmusi (24 kursi, 5,56%).
Pemilu kedua ini tidak semeriah pemilu kali pertama yang diikuti oleh 172 partai politik. Pemilu tahun 1971 hanya diikuti oleh 9 partai politik. Pemilih pemilu 1971 sebanyak 54.669.509 warga Indonesia.
Hasil pemilu ini dimenangkan oleh 3 partai politik. Dengan perolehan suara yaitu : Golkar (236 kursi, 62,82%), NU(58 kursi, 18,68%) dan Parmusi (24 kursi, 5,56%).
Pemerintahan
orde baru berhasil melaksanakan pemilihan umum sebanyak enam kali yang
diselenggarakan setiap lima tahun sekali yaitu, : tahub 1971, 1977, 1982, 1987,
1992 dan 1997. Pada tahun 1971 merupakan langkah pertama kesuksesan partai
Golkar dalam dunia politik. Tahun 1977 hingga pada akhir pemilu masa orde baru
semua dimenangkan oleh partai Golkar. Pemenang kedua adalah PPP dan ketiga
adalah PDI.
Jumlah
partai politik pada pemilu tahun 1977 hanya 3 partai politik. Jumlah partai
politik pada pemilu tahun ini berbanding terbalik dengan jumlah pemilihnya.
Jumlah pemilihnya meningkat dibanding pemilu sebelumnya, yakni 63.998.344 jiwa.
Pada masa orde baru jumlah partai politik dibatasi dan pegawai negeri sipil, ABRI serta anggota keluarga rakyat dikerahkan untuk mendukung Golkar. Sehingga hal tersebut menimbulkan ketidakpuasan rakyat terhadap demokrasi. Hal tersebut juga merupakan ketidak adilan bagi rakyat.
Pada masa orde baru jumlah partai politik dibatasi dan pegawai negeri sipil, ABRI serta anggota keluarga rakyat dikerahkan untuk mendukung Golkar. Sehingga hal tersebut menimbulkan ketidakpuasan rakyat terhadap demokrasi. Hal tersebut juga merupakan ketidak adilan bagi rakyat.
Kekuatan
– kekuatan penyokong Golkar sangat berperan penting dalam kejayaan Golkar,
namun hal tersebut membelenggu hak rakyat untuk memilih sesuai hati nurani
mereka. Slogan “Luber” (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) seakan – akan tidak
ada artinya.
Dengan dibantu aparat pemerintah dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), Golkar kembali memnangkan pemilu tahun 1982 . dengan urutan yang sama pada pemilu tahun 1977, pemenangnya yaitu, Golkar, PPP dan PDI.
Pada pemilu tahun 1982 jumlah partai politik yang ikut serta dalam pemilu tatap yaitu, 3 parpol. Dengan pemilih yang meningkat dari pemilu tahun sebelumnya, yaitu 75.126.306 jiwa.
Dengan dibantu aparat pemerintah dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), Golkar kembali memnangkan pemilu tahun 1982 . dengan urutan yang sama pada pemilu tahun 1977, pemenangnya yaitu, Golkar, PPP dan PDI.
Pada pemilu tahun 1982 jumlah partai politik yang ikut serta dalam pemilu tatap yaitu, 3 parpol. Dengan pemilih yang meningkat dari pemilu tahun sebelumnya, yaitu 75.126.306 jiwa.
Pemilu
selanjutnya diadakan pada 23 april 1987.Masih dalam masa orde baru secara
sistem dan tujuan pemilihan masih sama dengan pemilu sebelumnya yaitu memilih
anggota parlemen.
Total kursi yang tersedia adalah 500 kursi.Dari jumlah ini,400 di pilih secara langsung dan 100 diangkat oleh presiden soeharto.Sistem pemilu yang digunakan sama seperti pemilu sebelumnya.yaitu proporsional dengan varian party list.
Jumlah partai politik yang ikut serta masih sama dengan pemilu sebelumnya yakni 3 parpol,dengan jumlah pemilih 85.869.816.pada pemilu tahun ini dari jumlah pemilih tersebut,sebanyak 91,32 % suara yang sah.seperti biasa pemilu tahun ini juga di menangkan oleh partai golkar.
Total kursi yang tersedia adalah 500 kursi.Dari jumlah ini,400 di pilih secara langsung dan 100 diangkat oleh presiden soeharto.Sistem pemilu yang digunakan sama seperti pemilu sebelumnya.yaitu proporsional dengan varian party list.
Jumlah partai politik yang ikut serta masih sama dengan pemilu sebelumnya yakni 3 parpol,dengan jumlah pemilih 85.869.816.pada pemilu tahun ini dari jumlah pemilih tersebut,sebanyak 91,32 % suara yang sah.seperti biasa pemilu tahun ini juga di menangkan oleh partai golkar.
Pemilu
ke enam dilaksanakan pada tanggal 9 juni 1992.Tidak jauh berbeda dengan pemilu
sebelumnya,secara sistem dan tujuan juga masih sama.Jumlah partai pun tetap
sama,yakni 2 partai politik dan 1 golongan karya.
Sementara jumlah pemilih pada pemilu tahun ini yaitu,97.789.534 pemilih.partai yang ikut serta pun tetap sama,Golongan karya,PPP dan PDI.partai yang ikut serta juga dibatasi.
Sementara jumlah pemilih pada pemilu tahun ini yaitu,97.789.534 pemilih.partai yang ikut serta pun tetap sama,Golongan karya,PPP dan PDI.partai yang ikut serta juga dibatasi.
Semua
pemilu yang dilaksanakan pada masa pemerintahan presiden Soeharto selalu
dimenangkan oleh Golongan karya.Hal tersebut tidak begitu mengherankan,karena
Golkar didukung oleh pemerintah.Hasil suara yang sah mencapai 91 %.
Pemilu
selanjutnya adalah pemilu tahun 1997.Pemilu ini diadakan pada tanggal 29 mei
1997.Pemilu tahun 1997 ini merupakan pemilu terakhir pada masa pemerintahan
presiden Soeharto atau pada masa orde baru.Sistem dan tujuannya pun masih sama
yakni,proporsional dengan varian Party-List.
Jumlah pesertanya pun tetap sama,yakni 3 peserta.Dengan jumlah pemilih 105.786.661.Tanggal 7 maret 1997,sebanyak 2.289 kandidat (caleg) telah disetujui untuk bertarung guna memperoleh kursi parlemem.
Pemilu 1997 ini menuai sejumlah protes.Di Kabupaten Sampang,Madura,puluhan kotak suara dibakar massa karena kecurangan pemilu dianggap sudah keterlaluan.
Jumlah pesertanya pun tetap sama,yakni 3 peserta.Dengan jumlah pemilih 105.786.661.Tanggal 7 maret 1997,sebanyak 2.289 kandidat (caleg) telah disetujui untuk bertarung guna memperoleh kursi parlemem.
Pemilu 1997 ini menuai sejumlah protes.Di Kabupaten Sampang,Madura,puluhan kotak suara dibakar massa karena kecurangan pemilu dianggap sudah keterlaluan.
Setelah
presiden Soeharto dilengserkan dari jabatannya,Kemudian jabatannya digantikan
oleh wapres Bacharuddin Jusuf Habibie.Atas desakan publik,pemilu dilaksanakan
pada 7 juni 1999 atau 13 bulan masa kekuasaan Habibie.
Pemilu tahun 1999 diadakan untuk memperoleh pengakuan atau kepercayaan dari publik termasuk dunia internasional.Karena pemerintahan dan lembaga-lembaga lain yang merupakan produk pemilu 1997 sudah tidak dipercaya.Pemilu ini dilakukun untuk memilih anggota DPR,DPRD,Tingkat I dan DPRD Tingkat II.
Pemilu tahun 1999 diikuti oleh 48 partai politik.Dengan jumlah pemilih 112.991.150.Pemilu ini dimenangkan oleh PDIP.Golkar yang pada masa orde baru selalu mendapat hasil suara terbanyak kedua setelah PDIP.
Pemilu tahun 1999 diadakan untuk memperoleh pengakuan atau kepercayaan dari publik termasuk dunia internasional.Karena pemerintahan dan lembaga-lembaga lain yang merupakan produk pemilu 1997 sudah tidak dipercaya.Pemilu ini dilakukun untuk memilih anggota DPR,DPRD,Tingkat I dan DPRD Tingkat II.
Pemilu tahun 1999 diikuti oleh 48 partai politik.Dengan jumlah pemilih 112.991.150.Pemilu ini dimenangkan oleh PDIP.Golkar yang pada masa orde baru selalu mendapat hasil suara terbanyak kedua setelah PDIP.
Selanjutnya,pemilu
di Indonesia diadakan pada tanggal 5 April 2004 secara serentak di seluruh
Indonesia.Pemilu tahun 2004 ini merupakan pemilu pertama dimana rakyat dapat
memilih langsung presiden dan wakil presiden pilihan
mereka.Bebas,Langsung,Umum,dan rahasia.serta tanpa adanya paksaan dari pihak
lain.
Pemilu tanggal 5 April 2004 untuk memilih 550 anggota DPR,128 anggota DPD serta anggota DPRD (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten / Kota).Sedangkan memilih presiden dan wakil presiden dilaksanakan pada 5 juli 2004.
Partai yang ikut serta berjumlah 24 peserta.Dengan jumlah pemilih 113.125.250.Golkar yang sempat kalah dari PDIP pada pemilu 1999,kali ini berhasil keluar sebagai pemenang.PDIP berada pada posisi ke-dua suara terbanyak.
Pemilu tanggal 5 April 2004 untuk memilih 550 anggota DPR,128 anggota DPD serta anggota DPRD (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten / Kota).Sedangkan memilih presiden dan wakil presiden dilaksanakan pada 5 juli 2004.
Partai yang ikut serta berjumlah 24 peserta.Dengan jumlah pemilih 113.125.250.Golkar yang sempat kalah dari PDIP pada pemilu 1999,kali ini berhasil keluar sebagai pemenang.PDIP berada pada posisi ke-dua suara terbanyak.
Setelah
5 tahun masa bakti,Jabatan pemerintah yang terpilih di pemilu 2004 akan
berakhir.Diadakan pemilihan 560 anggota DPR,132 anggota DPD serta DPRD pada
tanggal 9 April 2009.Sedangkan untuk memilih presiden dan wakil presiden dilaksanakan
pada tanggal 8 juli 2009
Pemilu tahun 2009 merupakan pemilu ke-tiga pada masa reformasi yang di selenggarakan secara serentak.Pemilu tahun 2009 merupakan periode kedua terpilihnya presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Setelah pemilu tahun sebelumnya.
Partai yang berpartisipasi dalam pemilu tahun 2009 ini ada 38 partai. Dengan jumlah pemilih 104.040.118 orang. Hasil pemilu tersebut dimenangkan oleh 3 partai dengan suara terbanyak , yaitu Demokrat, Golkar dan PDIP.
Pemilu tahun 2009 merupakan pemilu ke-tiga pada masa reformasi yang di selenggarakan secara serentak.Pemilu tahun 2009 merupakan periode kedua terpilihnya presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Setelah pemilu tahun sebelumnya.
Partai yang berpartisipasi dalam pemilu tahun 2009 ini ada 38 partai. Dengan jumlah pemilih 104.040.118 orang. Hasil pemilu tersebut dimenangkan oleh 3 partai dengan suara terbanyak , yaitu Demokrat, Golkar dan PDIP.
Setelah
5 tahun masa bakti Presiden Susilo Bambang Yudoyono berlalu, masa 2009-2014.
Pada tahun 2014 diadakan pemilu. Untuk pemilu presiden dan wakil presiden ada 2
kandidat, kandidat pertama yaitu pasangan Prabowo – Hatta dan kandidat kedua
yaitu Jokowi – Jusuf Kalla.
Jumlah partai yang ikut serta pada pemilu tahun 2014 ada 12 partai. Dengan jumlah pemilih 133.574.277 orang. Pada pemilu tahun 2014 ini, rakyat kecil dapat lebih mengenal sosok calon pemimpin negara Indonesia Joko Widodo, karena Jokowi terkenal dengan blusukannya. Jokowi mengambil langkah kampanye seperti itu agar dapat menarik hati rakyat. Hal itu tentunya juga dilakukan oleh pasangan Prabowo – Hatta, namun tentunya dengan cara yang berbeda.
Jumlah partai yang ikut serta pada pemilu tahun 2014 ada 12 partai. Dengan jumlah pemilih 133.574.277 orang. Pada pemilu tahun 2014 ini, rakyat kecil dapat lebih mengenal sosok calon pemimpin negara Indonesia Joko Widodo, karena Jokowi terkenal dengan blusukannya. Jokowi mengambil langkah kampanye seperti itu agar dapat menarik hati rakyat. Hal itu tentunya juga dilakukan oleh pasangan Prabowo – Hatta, namun tentunya dengan cara yang berbeda.
Hingga
akhirnya, pemilu tahun 2014 dimenangkan oleh pasangan presiden dan wakil
presiden Joko Widodo dan M.Jusuf Kalla. Rupanyan Jokowi dan Jusuf Kalla
berhasil dengan misi blusukan mereka. Hingga akhirnya mereka mendapat dukungan
suara terbanyak rakyat.
Kesimpulan :
Dari
sejarah pemilu di Indonesia yang saya tulis di atas, dapat disimpulkan bahwa
Indonesia sebagai negara demokratis sudah cukup baik dalam pelaksanaan pemilu.
Selang 10 tahun setelah kemerdekaan , Indonesia mampu melaksanakan pemilu untuk
pertama kalinya. Namun ada beberapa hal yang dapat dianggap sebagai kekurangan
dari sistem demokratis tersebut. Seperti pada masa orde baru misalnya, pada
masa itu rakyat tidak dapat memberikan hak pilihnya secara bebas, karena rakyat
dikerahkan untuk memilih Golongan Karya, sehingga terjadi ketidakpuasan. Pada
masa orde baru terdapat banyak cacat dari berbagai hal, seperti jabatan
Presiden. Presiden Soeharto menjabat terlalu lama dari tahun 1968 hingga 1998.
.
😎🙏